Di balik rimbunnya hutan tropis dan deru Sungai Bahorok yang membelah kawasan ekowisata Bukit Lawang, tersembunyi sebuah masalah klasik yang mengancam keindahan alam: sampah plastik. Namun, di tengah kepungan limbah tersebut munculah sebuah inisiatif


Di balik rimbunnya hutan tropis dan deru Sungai Bahorok yang membelah kawasan ekowisata Bukit Lawang, tersembunyi sebuah masalah klasik yang mengancam keindahan alam: sampah plastik. Namun, di tengah kepungan limbah tersebut, munculah sebuah inisiatif sederhana yang mengubah ancaman menjadi peluang, dan limbah menjadi tabungan.

Inilah kisah Hanzalah Rangkuti, seorang perintis yang berhasil membuktikan bahwa limbah adalah peluang emas, mengubah paradigma bahwa menjaga lingkungan adalah soal etika, namun lebih jauh, soal penciptaan ekonomi.

Ketika Plastik Berubah Menjadi Saldo

Konsep ini mungkin terdengar paradoks. Bayangkan sebuah bank—bukan bank yang menyimpan uang kertas, melainkan bank yang menerima botol bekas, bungkus makanan, dan segala jenis sampah plastik. Bank ini tidak hanya menerima setoran Anda, tetapi juga mencatatnya sebagai saldo yang bisa dicairkan.

Itulah Sumatera Trash Bank yang didirikan Hanzalah Rangkuti di Bukit Lawang, Sumatera Utara.

Potret Hanzalah Rangkuti (bertopi) dan tim Sumatera Trash Bank saat melakukan aksi pembersihan dan sosialisasi di kawasan Bukit Lawang
Sumber: instagram @sumatera_trashbank


Awalnya, sampah adalah pemandangan yang memilukan. Sungai-sungai tercemar, keindahan alam yang memanggil wisatawan terancam tumpukan limbah, dan masyarakat hanya melihat sampah sebagai masalah yang harus dibuang. Hanzalah melihat celah di dalam masalah ini. Ia tidak hanya ingin membersihkan lingkungan, tetapi ingin mengubah mindset masyarakat secara fundamental.

Ekonomi Sirkular Berbasis Komunitas

Lalu, apa rahasia dari keberhasilan perubahan mindset ini? Metode yang digunakan Hanzalah adalah Ekonomi Sirkular dalam bentuk paling sederhana dan membumi: Tabungan Sampah. Gerakan ini telah aktif sejak 2017, membuktika










...
Harap Masuk to untuk membaca tulisan lengkapnya.