Topik mengenai tubuh, batasan, dan seksualitas anak dianggap sebagai hal yang sensitif, terlarang untuk dibicarakan. Para orang tua memilih keheningan, berharap bahwa dengan tidak menyebut namanya, bahaya itu akan menjauh.


Di antara dinding-dinding rumah yang damai, terdapat satu rahasia sunyi yang diwariskan turun-temurun: tabu.

Topik mengenai tubuh, batasan, dan seksualitas anak dianggap sebagai hal yang sensitif, terlarang untuk dibicarakan. Para orang tua memilih keheningan, berharap bahwa dengan tidak menyebut namanya, bahaya itu akan menjauh. Narasi yang beredar adalah: diam adalah perlindungan.

Namun, keheningan itu justru meninggalkan lubang menganga pada perisai perlindungan anak. Di tengah derasnya informasi yang tak tersaring, anak-anak yang polos menjadi mangsa bagi mitos, informasi keliru, dan yang terburuk, ancaman nyata kekerasan seksual. Statistik kasus yang melonjak adalah teriakan pilu yang tak mampu direspons oleh kata-kata bisu.

Di sinilah kisah perjuangan sesungguhnya dimulai, bukan di tengah panggung besar, melainkan dari keresahan seorang perempuan bernama Hana Maulida.

Hana, yang berkutat dengan kasus-kasus perlindungan anak di Serang, menyaksikan sendiri betapa mahalnya harga kebisuan ini. Ia melihat korban-korban yang tak mampu bercerita, yang tak tahu bahwa tubuh mereka adalah milik mereka seutuhnya, dan bahwa ada sentuhan yang mutlak dilarang.

Ia tahu, untuk menyelamatkan mereka, ia harus memecah tabu itu.

Hana menolak narasi keheningan. Ia mendirikan Gerakan Kakak Aman Indonesia. Visinya sederhana namun radikal: Pendidikan seksual bukan soal dosa, tapi soal pertahanan diri.

Melalui program "Kakak Aman," Hana bersama timnya memasuki sekolah-sekolah dan komunitas. Mereka tidak datang dengan ceramah yang kaku, tetapi dengan dongeng ceria, boneka tangan yang ramah, dan lagu-lagu interaktif. Mereka mengubah topik yang ditakuti menjadi sesi belajar yang menyenangkan, menanamkan pada anak-anak:

Nama asli setiap bagian tubuh.

Kekuatan Ajaib "Tidak", sebuah hak mutlak untuk menolak sentuhan yang tidak nyaman.

Jalur Aman (Melapor), pengetahuan bahwa mereka harus berani bersuara kepada o


...
Harap Masuk to untuk membaca tulisan lengkapnya.