Di tengah era disrupsi digital, siapa sangka domba bisa menjadi lokomotif penggerak ekonomi desa sekaligus menembus pasar internasional? Inilah kisah Tatag Adi Sasono, pemuda visioner dari Jawa Timur yang mengubah persepsi tradisional tentang peternakan.


Di tengah era disrupsi digital, siapa sangka domba bisa menjadi lokomotif penggerak ekonomi desa sekaligus menembus pasar internasional? Inilah kisah Tatag Adi Sasono, pemuda visioner dari Jawa Timur yang mengubah persepsi tradisional tentang peternakan. Dengan sentuhan teknologi dan semangat pemberdayaan, ia tidak hanya beternak, tetapi juga membangun ekosistem kewirausahaan yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Sosok Tatag merupakan gambaran ideal wirausaha masa kini: mampu melihat peluang di sektor konvensional dan mengkonversinya menjadi bisnis yang futuristik. Latar belakangnya sebagai Presiden Sampoerna Young Investor dengan pengalaman di kancah internasional (seperti Annual Business and Social Science Conference 2016 di Bangkok) menunjukkan kapasitas bisnisnya yang matang. Di tengah perjuangan, ia pernah diuji oleh tantangan besar seperti wabah penyakit ternak, namun ia tangguh beralih fokus dari sapi ke domba dan mendirikan Mitra Ternak Farm pada tahun 2024 dengan memanfaatkan modal pribadi dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kisah sukses ini lahir dari Tuban, Jawa Timur, sebuah kabupaten yang jauh dari hiruk pikuk pusat investasi. Keberhasilan Tatag menjadi mercusuar yang membuktikan bahwa inovasi besar dan bisnis yang mendunia bisa datang dari pelosok daerah, asalkan didukung oleh visi, keberanian, dan pemanfaatan teknologi. Melalui model ini, ia berhasil menciptakan rantai nilai profesional dan memberdayakan ratusan petani mitra. Capaiannya ini pantas menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.

Inovasi Mitra Ternak Farm: Domba Bertemu Digital

Tatag Adi Sasono adalah pendiri Mitra Ternak Farm, sebuah entitas bisnis yang berlokasi di Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Usaha ini adalah contoh sempurna kolaborasi agribisnis dan teknologi, mengelola lebih dari 1.000 ekor domba ternak (termasuk pejantan, indukan, dan anakan) melalui sistem peternakan terintegrasi berbasis dig




...
Harap Masuk to untuk membaca tulisan lengkapnya.