Bayangkan sebuah lingkungan kerja atau pendidikan di mana rasa takut dan ketidakpastian selalu membayangi. Di tengah realitas tersebut, muncul kebutuhan mendesak akan perubahan, bukan hanya berupa teguran lisan, tetapi sistem yang kokoh.
Imelda Riris Damayanti, seorang profesional dengan latar belakang Magister Analisis Sosial Terapan, menjawab panggilan kritis ini dengan mendirikan Never Okay Project (NOP). NOP bukan sekadar organisasi advokasi; ini adalah arsitek perubahan sistemik yang bertujuan menciptakan ruang aman, bebas dari bayang-bayang kekerasan seksual. Keberanian dan inovasinya dalam menyentuh isu sensitif di berbagai sektor inilah yang menjadikannya sorotan, hingga mendapatkan pengakuan tertinggi di tingkat nasional.
Latar belakang Imelda yang fokus pada analisis dan pembangunan berkelanjutan memperkuat pendekatan NOP. Bersama timnya, ia telah berhasil melatih ribuan peserta dan berkolaborasi dengan puluhan institusi, membuktikan bahwa transformasi positif sangat mungkin dilakukan jika didukung oleh framework yang jelas dan terstruktur. Kisah Imelda adalah undangan untuk melihat bagaimana satu inisiatif mampu menyentuh nadi permasalahan sosial dan membawa harapan bagi para penyintas.
Never Okay Project: Lebih dari Sekadar Pelatihan Sistemik
Never Okay Project (NOP), yang didirikan Imelda bersama Alvin Nicola pada 2017, beroperasi berdasarkan filosofi bahwa melawan kekerasan seksual adalah tugas institusi, bukan hanya individu. Program NOP melampaui seminar kesadaran biasa; mereka fokus pada tiga pilar utama: pelatihan pencegahan, pengembangan kebijakan anti-kekerasan seksual, serta pendampingan sistemik. Hingga saat ini, dampak NOP terbukti kuat: mereka telah melibatkan 3.582 peserta pelatihan dan bermitra dengan 53 institu
...
Harap
Masuk to untuk membaca tulisan lengkapnya.