Desa Pantai Cermin Kanan, yang terletak di pesisir Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, seringkali hanya dikenal sebagai permata tersembunyi dengan panorama lautnya yang menawan. Namun, di balik ombak yang tenang dan pasir putih yang membentang, tersimpan kisah transformasi ekonomi dan budaya yang luar biasa. Desa ini bukan sekadar destinasi wisata bahari; ia adalah potret ketangguhan masyarakat nelayan yang berhasil merajut asa baru dari warisan alam mereka.
Jauh dari hiruk pikuk kota, desa ini menawarkan perpaduan harmonis antara kekayaan budaya Melayu pesisir dan potensi kerajinan tangan yang menjanjikan. Mayoritas warganya yang berprofesi sebagai nelayan telah menemukan cara untuk bertahan hidup dari hasil laut. Namun, ketergantungan pada hasil tangkapan yang fluktuatif seringkali menjadi tantangan utama yang menuntut adanya diversifikasi.
Kini, Desa Pantai Cermin Kanan telah menunjukkan bahwa sumber daya alam di sekitarnya memiliki nilai lebih. Berkat inisiatif dan semangat pemberdayaan, tumbuhan pandan yang tumbuh subur di sekitar pesisir telah 'disulap' menjadi komoditas 'pandan emas' baru. Proses ini—yang secara metaforis disebut "Merajut Pandan Emas"—adalah upaya menciptakan kekayaan dan kemakmuran berkelanjutan bagi masyarakat melalui keterampilan tradisional menganyam daun pandan.
Kehadiran Kampung Berseri Astra (KBA) Cermin Pantai Kanan sejak tahun 2021 semakin memperkuat proses ini. Inovasi yang lahir dari kekayaan tradisi ini diintegrasikan dengan kerangka Empat Pilar Keberlanjutan, memastikan bahwa setiap upaya mampu mendongkrak perekonomian lokal secara signifikan dan berjangka panjang.
Merajut "Pandan Emas" Menjadi Jantung Ekonomi UMKM
...
Harap
Masuk to untuk membaca tulisan lengkapnya.