Di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, terhampar sebuah kampung yang dulu hampir tak terdengar namanya Jorong Tabek, Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Matahari pagi menembus kabut tipis, menyirami sawah kuning dan hamparan aren yang menguning, menandai bahwa kampung yang dahulu dianggap terpencil kini sedang bangkit dan meneguhkan dirinya sebagai titik inspirasi, kampung yang diberi nama Kampung Berseri Astra Jorong Tabek.
Jorong Tabek dahulu bukanlah kampung dengan banyak akses atau kemewahan. Akses jalan terbatas, sarana pendidikan kurang memadai, dan banyak keluarga hidup dalam kondisi yang bisa dikatakan sulit. “Terpencil, tanpa sarjana, dan jauh dari akses pembangunan,” adalah frase yang kerap muncul.
Namun titik balik mulai muncul ketika program Kampung Berseri Astra memilih kampung ini sebagai lokasi binaan oleh PT Astra International Tbk pada tahun 2016.
Program Kampung Berseri Astra mendasarkan pembinaannya pada empat pilar utama: pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.
Pendidikan menjadi salah satu titik injeksi perubahan penting. Dulu, sekolah-sekolah di kampung kondisinya terbatas. Namun berkat sinergi, fasilitas sekolah mulai membaik. Di samping itu, kampung membangun sebuah institusi yang disebut “Rumah Pintar” sebagai ruang belajar, diskusi, dan pusat kegiatan literasi masyarakat.
Kesehatan sangat penting, oleh karena itu kampung mengintegrasikan kegiatan posyandu, kesadaran lingkungan hidup, dan gaya hidup yang lebih sehat sebagai bagian dari pembangunan kampung.
Ekonomi adalah urat nadi perubahan yang paling nyata, kampung mulai menggerakkan ekonomi kerakyatan, UMKM lokal, serta inovasi ekonomi sirkuler. Contoh paling menonjol: produksi gula semut Aren (dan juga tebu) oleh warga kampung, bahwa 20 keluarga terlibat dalam produksi 50 kg per hari. Kemudian seiring waktu, sistem limbah dan bank sampah pun diinte
...