Saat perahu nelayan perlahan merapat di perairan Botubarani, bayangan raksasa kelabu melintas di bawah permukaan laut. Airnya jernih, nyaris tanpa ombak, dan dari kejauhan tampak kepala besar hiu paus muncul seolah menyapa pengunjung.


Saat perahu nelayan perlahan merapat di perairan Botubarani, bayangan raksasa kelabu melintas di bawah permukaan laut. Airnya jernih, nyaris tanpa ombak, dan dari kejauhan tampak kepala besar hiu paus muncul seolah menyapa pengunjung. Momen itu menjadi awal dari kisah panjang sebuah kampung pesisir kecil di Gorontalo yang kini dikenal hingga mancanegara.

Terletak di pesisir Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Desa Botubarani merupakan permata bahari di Indonesia Timur. Hanya sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Gorontalo, desa ini menawarkan perairan biru jernih, terumbu karang yang memikat, dan kehidupan bawah laut yang kaya. Keindahan alamnya membuat desa ini menjadi destinasi favorit wisatawan yang ingin menikmati panorama laut tropis dan aktivitas snorkeling maupun diving.

Namun, daya tarik utama Botubarani bukan sekadar keindahan pantainya, melainkan kehadiran hiu paus (Rhincodon typus), mamalia laut terbesar di dunia. Popularitas desa ini semakin meningkat sejak kemunculan hiu paus pertama kali terpantau pada 2016, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sebagai bagian dari Desa Sejahtera Astra (DSA), Botubarani mendapat pendampingan dari PT Astra International Tbk sejak 2024. Melalui program ini, Astra mendorong penguatan kapasitas masyarakat pesisir lewat pelatihan pengelolaan ekowisata, konservasi laut, serta pemberdayaan ekonomi biru. Dukungan nyata diberikan berupa bantuan rumpon (alat pengumpul ikan) untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut sekaligus meningkatkan hasil tangkapan nelayan tanpa merusak terumbu karang.

Selain itu, Astra juga mendampingi warga dalam promosi digital wisata hiu paus dan pengembangan produk UMKM lokal. Pendampingan ini membantu masyarakat menjaga


...
Harap Masuk to untuk membaca tulisan lengkapnya.