Di tengah geliat Kota Surabaya, tersimpan sebuah kampung yang memegang teguh warisan budaya lokal: Kampung Semanggi di Kelurahan Kendangsari. Kampung ini adalah pusat dari kuliner legendaris "Semanggi Suroboyo," hidangan khas berbahan dasar daun semanggi yang disajikan dengan bumbu pecel pedas manis yang unik. Melalui program Kampung Berseri Astra (KBA) dari PT Astra International Tbk., kampung ini bertransformasi menjadi komunitas yang mandiri, berdaya, dan mampu melestarikan ikon kulinernya di tengah gempuran modernisasi.
Program KBA hadir sebagai katalisator perubahan, berkolaborasi erat dengan masyarakat setempat untuk mengembangkan potensi desa melalui empat pilar utama: pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan.
Pilar Kewirausahaan: Penggerak Utama Ekonomi Warga
Pilar kewirausahaan menjadi tulang punggung program di sini. KBA memberikan pendampingan intensif kepada ratusan penjual Semanggi, yang mayoritas adalah perempuan. Dampaknya sangat terasa:
Peningkatan Kapasitas UMKM: Warga diajarkan manajemen usaha, pengemasan produk yang higienis dan menarik, serta pemasaran digital. Hal ini membantu mereka "naik kelas" dari sekadar pedagang keliling menjadi pelaku UMKM yang terorganisir.Stabilitas Pendapatan: Dengan pasar yang lebih luas dan diversifikasi produk olahan lokal lainnya, warga kini memiliki sumber pendapatan yang lebih stabil, mengurangi kerentanan ekonomi keluarga.
Pilar Lingkungan dan Kesehatan: Menjamin Keberlanjutan
Keberlanjutan usaha kuliner sangat bergantung pada lingkungan yang bersih dan sehat. KBA menanamkan kesadaran mendalam akan pentingnya hal ini:
Pengelolaan Sampah: Warga terlibat aktif dalam program bank sampah dan pengelolaan limbah, memastikan lingkungan kampung tetap asri dan higienis. Praktik ini secara langsung mendukung citra kuliner yang bersih.Kesehatan Warga: Program kesehatan rutin, termasuk pengaktifan Posyandu dan penyuluhan gizi, memastikan warga tetap bugar dan produktif d...
Harap
Masuk to untuk membaca tulisan lengkapnya.