Di ketinggian sekitar 2.300 meter di atas permukaan laut, di Dataran Tinggi Dieng, tersembunyi sebuah desa yang dijuluki "desa tertinggi di Pulau Jawa": Desa Sembungan di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Desa ini bukan hanya memukau dengan panorama alamnya yang luar biasa indah—termasuk golden sunrise di Bukit Sikunir dan keheningan Telaga Cebong—tetapi juga menginspirasi berkat transformasi sosial ekonomi melalui program Kampung Berseri Astra (KBA).
Melalui inisiatif berkelanjutan dari PT Astra International Tbk., KBA Sembungan telah mengubah potensi alam menjadi kesejahteraan nyata bagi masyarakatnya. Program ini mengimplementasikan konsep pengembangan yang terintegrasi dalam empat pilar utama: pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan.
Pilar Kewirausahaan dan Pariwisata: Mesin Ekonomi Lokal
Potensi terbesar Sembungan terletak pada sektor pariwisata dan agrobisnis. Program KBA berhasil menggerakkan roda ekonomi lokal dengan menjadikan desa ini sebagai destinasi wisata unggulan. Warga setempat didorong untuk mengelola potensi wisata secara mandiri, yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan sosial.
UMKM lokal berkembang pesat, menawarkan penginapan (homestay), kuliner khas seperti olahan carica, hingga hasil pertanian ramah lingkungan. Sinergi antara warga, pelaku UMKM, dan Astra menciptakan model pemberdayaan yang efektif, di mana produk unggulan desa bahkan berhasil menembus pasar yang lebih luas. Keberhasilan ini mengantar Sembungan masuk dalam 50 Desa Wisata Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022 dari Kemenparekraf RI.
Pilar Lingkungan dan Kesehatan: Menjaga Keasrian Alam
Keasrian lingkungan menjadi daya tarik utama desa ini. Warga Sembungan menerapkan pertanian ramah lingkungan dan didukung dalam pengelolaan kebersihan desa, yang esensial untuk desa wisata. Aspek kesehatan juga diperkuat melalui berbagai inisiatif untuk memastikan masyarakat hidup lebih sehat dan p
...
Harap
Masuk to untuk membaca tulisan lengkapnya.