Di sebuah rumah panggung sederhana di Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, bunyi ketukan kayu terdengar berirama. Di balik alat tenun itu, seorang gadis berusia 19 tahun, Maria Da Silva, tekun menenun kain songke bermotif ragi wera — motif khas yang melambang

Di sebuah rumah panggung sederhana di Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, bunyi ketukan kayu terdengar berirama. Di balik alat tenun itu, seorang gadis berusia 19 tahun, Maria Da Silva, tekun menenun kain songke bermotif ragi wera — motif khas yang melambangkan semangat dan keberanian.


Maria bukan penenun biasa. Di saat teman-teman seusianya lebih sibuk dengan ponsel dan media sosial, ia memilih bertahan dengan benang dan alat tenun tradisional warisan ibunya. Setiap pagi, sebelum berangkat ke ladang membantu ayahnya, Maria lebih dulu duduk di depan alat tenun yang diwariskan dari neneknya.


“Kalau tidak saya lanjutkan, siapa lagi? Kain ini bukan hanya pakaian, tapi identitas kami orang Manggarai,” ujarnya sambil tersenyum.

...
Harap Masuk to untuk membaca tulisan lengkapnya.