Di tengah perairan utara Jakarta, tersembunyi sebuah permata yang kian bersinar berkat inisiatif warga dan kolaborasi dengan PT. Astra International Tbk. Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu, yang sebelumnya menghadapi tantangan lingkungan, kini telah bertransformasi menjadi area percontohan eko-wisata. Cerita ini dimulai dari kesadaran kolektif untuk mengatasi masalah sampah yang mengancam keindahan pulau dan kehidupan laut. Warga setempat, dengan semangat kolaborasi, membuktikan bahwa perubahan positif dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif dan inovasi yang berkelanjutan.
Salah satu inovasi paling menonjol adalah pengelolaan sampah yang mengubah limbah menjadi sumber daya bernilai. Melalui gerakan "Pulauku Nol Sampah", masyarakat menciptakan bank sampah yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pengumpulan, tetapi juga sebagai pusat pengolahan kreatif. Sampah plastik yang dikumpulkan diolah menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai jual, memberikan pendapatan tambahan bagi warga dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya daur ulang. Tidak berhenti di situ, bank sampah induk Rumah Hijau bahkan mampu menghasilkan bahan bakar nabati ramah lingkungan atau green fuel untuk kapal-kapal nelayan, sebuah terobosan yang luar biasa dalam pengelolaan energi terbarukan di tingkat komunitas.
Upaya menjaga lingkungan juga diwujudkan melalui aksi penanaman kembali dan pelestarian ekosistem pesisir. Warga dan para relawan secara rutin melakukan penanaman bibit mangrove dan membersihkan pesisir pantai dari sampah. Kegiatan ini tidak hanya melindungi pulau dari abrasi, tetapi juga menciptakan habitat yang lebih baik bagi kehidupan laut dan memperindah lanskap pulau. Lingkungan yang terjaga membuat pengalaman wisata di Pulau Pramuka menjadi lebih nyaman dan berkesan, mendorong wisatawan untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian alam.
Kolaborasi antara PT. Astra International Tbk dan masyarakat menciptakan sinergi yang kuat, memberdayakan warga untu
...
Harap
Masuk to untuk membaca tulisan lengkapnya.