Di pesisir Kota Banda Aceh, tepatnya di Kecamatan Syiah Kuala, berdiri sebuah gampong yang menyimpan kisah pilu sekaligus inspiratif, yaitu Gampong Alue Naga. Gampong ini pernah rata dengan tanah akibat tragedi tsunami Aceh pada 2004. Namun, berkat semangat juang yang luar biasa dan program kolaborasi yang efektif, Alue Naga kini menjelma menjadi Kampung Berseri Astra (KBA) yang produktif dan inovatif.
Kebangkitan Pasca-Tsunami
Setelah dihantam tsunami, masyarakat Alue Naga, yang mayoritasnya berprofesi sebagai nelayan, harus berjuang keras untuk bangkit dari keterpurukan. Pesisir yang dulu menjadi sumber mata pencaharian hancur lebur. Namun, mereka tidak menyerah. Melalui inisiatif dan pendampingan, warga mulai menemukan jalan baru untuk membangun kembali perekonomian dan kehidupan mereka.
Kolaborasi dengan Program Kampung Berseri Astra
Pada 20 September 2017, Gampong Alue Naga resmi menjadi salah satu desa binaan PT Astra International Tbk melalui program KBA. Alue Naga menjadi KBA ke-65 di seluruh Indonesia, menandai babak baru dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir. Program ini hadir untuk mewujudkan kampung yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif.
Inovasi Budidaya Tiram dan Peningkatan Ekonomi
Salah satu inovasi terbesar yang lahir dari kolaborasi ini adalah pengembangan budidaya tiram. Meski masyarakat Alue Naga sudah mengenal budidaya tiram secara tradisional, program ini membantu mereka untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Dengan skema yang terorganisasi, tiram kini menjadi komoditas unggulan yang berhasil meningkatkan pendapatan warga hingga 300 persen. Program "Rumah Tiram" yang diterapkan di sini menjadi contoh sukses pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.
Pariwisata Alam dan Konservasi Mangrove
Selain perikanan, Alue Naga juga memanfaatkan potensi wisata alamnya. Pantai Alue Naga menawarkan pemandangan indah yang menjadi daya tarik bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar untuk mele
...
Harap
Masuk to untuk membaca tulisan lengkapnya.