Di tengah riuhnya tantangan zaman, kita kerap disuguhkan kisah yang membangkitkan asa. Dari kepedihan itulah lahir tekad seorang perempuan muda asal Banten, Hana Maulida, yang menyerukan aspirasinya melalui program Kakak Aman Indonesia. Ia hadir dengan suara lantang sekaligus menenangkan, menyerukan perlindungan anak. Bukan lewat amarah atau ancaman, melainkan melalui jalur edukasi yang berlapis cinta.
Hana, layaknya tunas yang tumbuh di antara bebatuan keras, melihat celah dalam sistem perlindungan anak yang ada. Ia sadar, pencegahan adalah benteng terkuat. “Mengapa menunggu musibah datang, jika anak-anak bisa dibekali pengetahuan untuk melindungi diri mereka sendiri?” Dengan gagasan itulah Hana memulai perjalanannya—merangkul orang tua, pendidik, dan anak-anak demi menciptakan ruang aman bersama.
Hana percaya, pendidikan bukan hanya soal membaca dan menulis, melainkan juga tentang bagaimana anak-anak memahami tubuh mereka, berani bersuara, dan mampu berkata “tidak” pada ancaman. Baginya, edukasi adalah perisai—cara paling halus sekaligus paling ampuh untuk mencegah luka yang tak terlihat.
Potret Hana Maulida saat menerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2024.
(Sumber: Instagram @kakakaman.id)
Kisah inspiratifnya mengantarkan Hana meraih SATU Indonesia Awards 2024 dari PT Astra International Tbk di bidang Pendidikan. Penghargaan ini menjadi pengakuan nyata bahwa langkah yang ia gagas memberi dampak besar bagi masa depan anak-anak Indonesia, sejalan dengan visi Astra: “Satukan Gerak, Terus Berdampak.”
Menggagas Perubahan, Satu per Satu
Bagi Hana, edukasi bukan sekadar transfer informasi; ia adalah jembatan yang menghubungkan h
...