Rombongan tiba di Pesisir Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, pada. Kapal yang mengangkut 57 pengungsi Rohingya itu diduga bocor dan rusak lalu terbawa angin ke perairan Aceh.
Sejak tahun 2017, ratusan orang Rohingya menyebar ke beberapa negara yang dekat dengan Myanmar. Mereka melarikan diri dari kekejaman militer. Ada yang melarikan diri ke Indonesia, Malaysia dan Banglasdesh. Beberapa insiden di mana para serdadu secara sistematis membunuh dan memperkosa penduduk desa sebelum membakar rumah mereka. Membakar hampir 400 desa dan membunuh ribuan orang dari etnis Rohingya yang dilakukakan oleh pasukan militer. Mereka yang tidak kuat bergabung dengan ratusan ribu pengungsi lainnya dan melarikan diri dari gelombang kekerasan dan persekusi.
Ilustrasi Kapal yang mengangkut pengungsi Rohingya. ANTARA FOTO/bbc.com/indonesia
Orang Rohingya yang tetap berada di Negara Bagian Rakhine menghadapi sejumlah pelanggaran sistematis yang setara dengan kejahatan terhadap kemanusiaan seperti apartheid, persekusi, dan perampasan kebebasan. Mereka dikurung di kamp-kamp dan desa-desa tanpa kebebasan bergerak, terputus dari akses ke makanan, perawatan kesehatan, pendidikan, dan mata pencaharian yang memadai.
Awal mula konflik ini terjadi sejak pemerintahan Junta Militer merebut kekuasaan melalui kudeta
pada tahun 1962, politik diskriminasi terhadap etnik minoritas mulai diberlakukan terutama terhadap etnis Rohingya yang dianggap bukan orang asli Burma. Pada tahun 1962 ketika Jendral Ne Win melakukan Kudeta hingga Ne Win menjadi Presiden, sistem politik Myanmar langsung berubah menjadi lebih otoriter. Etnis Rohingya dianggap rezim Ne Win sebagai sebuah ancaman sehingga dilancarkanlah sebuah operasi untuk menumpas pergerakan separatis dan mengontrol penduduk Rohingya pada tahun 1978 (Triono, 2014: 2), dan mengakibatkan hijrahnya etnis Rohingya ke Bangladesh.
Etnis Rohingya identik dengan kelompok etnis Indo-Arya yang berada di R
...