Kecerdasan buatan atau A.I. (Artificial Intelligence) telah ada sejak lebih dari 1 dekade, namun sejak akhir tahun 2022 dengan bermunculannya online visual generator berbasis A.I dampaknya pada profesi produk visual desain sangatlah mencemaskan.


Selama dua dekade ini, kecerdasan buatan lebih banyak terlihat pada bagaimana sebuah alogaritma komputer dapat membantu manusia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan predefine data masalah-solusi yang ada. Kita sebagai pengguna juga mendapatkan hasilnya hanyalah sebatas teks, seperti chat-bot yang banyak digunakan di layanan-layanan online digital seperti e-commerce, perbankan dsb. Sedikit variasi jika dihubungan dengan text-to-speech engine (seperti IVR) sehingga seolah-olah pengguna berbicara langsung dengan operator customer service.

Tidak terfikir sebelumnya, bahwa kecerdasan buatan mampu untuk menciptakan sebuah karya visual/gambar, tidak hanya sebatas teks saja.

Dengan kemumculan layanan online MidJourney, kemampuan kecerdasan buatan untuk membuat gambar/foto semakin diluar nalar. Beberapa tahun lalu ada layanan serupa, Dall-E, namun hasil gambar yang dibuat memang (menurut saya) masih "kurang" menarik.

Dalam tulisan ini, untuk memudahkan saya bagi kedalam beberapa topik:

Bagaimana sebuah A.I bekerjaDarimana data diperolehBagaimana A.I menciptakan sebuah gambar?Hak Cipta gambar milik siapa?Profesi apa yang akan terkena dampaknya?Bagaimana kita bersikap kedepan (kesimpulan)?

Bagaimana sebuah A.I bekerja?

Ada berbagai cara sebuah kecerdasan buatan bekerja, tanpa menjelasan terlalu detail, sejauh pemahaman saya adalah sebagai berikut.

Pada umumnya sebuah kecerdasan buatan akan menghasilkan hasil jawaban yang semakin akurat jika dia mempunyai basis data yang besar. Semakin besar data yang dimiliki maka semakin akurat hasil jawaban yang dihasilkan. 

Hasil akhir yang dihasilkan membutuhkan "proses belajar" terus menerus untuk menjadi semakin akurat. Dalam proses ini dibagi 2, yaitu:

Ada yang menggunakan interaksi dengan penggunanya (pemberi perintah) untuk menunjukkan nilai yang positif (sesuai ekspektasi) atau negatif (kurang sesuai ekspektasi), sehingga kecerdasan ini "belajar" terus den

...
Please signin to read the full story.